Candi Borobudur, Peninggalan Nabi Sulaiman yang Masih Misterius
Peninggalan.com - Ketika berbicara tentang Candi Borobodur, terutama untuk masyarakat Indonesia, tentunya akan selalu menarik bukan?. Ya, sebab candi yang satu ini merupakan peninggalan budaya yang amat bersejarah dan sangat hebat. Sahabat peninggalan.com, Tak dapat di pungkiri juga bahwa hingga saat ini masih banyak misteri yang tersembunyi tentang keberadaan candi ini. Candi Borobodur seperti yang dipercayai masyarakat hingga kini, merupakan peninggalan dari kejayaan kerajaan Mataram Kuno (Wangsa-Syailendra) candi ini dibangun sekitar abad ke 8 sampai 9, di masa kekuasaan Raja Samaratungga.
Kurang lebih selama 150 tahun Candi Borobudur menjadi pusat ziarah megah bagi penganut Budha. Namun, sejalan dengan runtuhnya Kerajaan Mataram sekitar tahun 930 Masehi, dimana pusat kekuasaan dan kebudayaan di pindah ke Jawa Timur, akhirnya Borobudur pun terabaikan bahkan nyaris dilupakan. Waktu bergulir, gempa dan letusan gunung berapi yang terjadi, membuat candi melesak sehingga mempercepat keruntuhannya. Akar dan belukar tropis pun menutupi Candi Borobudur sampai pada abad-abad selanjutnya candi ini lenyap ditelan sejarah.
Misteri Peninggalan Nabi Sulaiman AS.
Sebuah misteri kerap kali memunculkan berbagai asumsi dan penilaian yang lantas berujung pada wacana yang fenomenal. Seperti juga dengan keberadaan candi Borobudur ini. Sosok bangunan monumental yang termasuk salah satu keajaiban dunia dan diakui sebagai warisan dunia (world haritage), tak luput dari berbagai dugaan yang lantas memunculkan berbagai kontroversi, dan hal ini yang menjadikan keberadaan Borobudur semakin menarik untuk dipelajari lebih jauh. Pernyataan kontroversi yang sangat menarik adalah adanya wacana yang menyatakan bahwa Candi Borobudur adalah bangunan bersejarah peninggalan Raja Sulaiman, dimana Nabi Sulaiman adalah salah satu Nabi Allah yang diimani oleh umat Islam.
Beliau adalah KH. Fahmi Basya, salah satu dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang pertama kali mengangkat wacana tentang keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan Nabi Sulaiman AS. Kontan saja, wacana ini serta merta mendapat reaksi beragam dari berbagai pihak, sebagian ada yang setuju, namun tak sedikit pula yang skeptis, serta membiarkan wacana itu bergulir begitu saja, bahkan ada yang keras menolaknya, dengan menyangkal serta mentertawakan pernyataan tersebut. Tetapi, tidak sedikit pula yang bersikap biasa saja bahwa wacana itu hanyalah sebuah sensasi yang tidak berdasar dan tidak perlu ditanggapi.
Lepas dari percaya atau tidaknya, sepertinya wacana unik ini cukup menarik untuk diangkat dan diketahui oleh masyarakat luas sebagai bentuk apresiasi bagi sebuah kajian keilmuan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang terus berubah. Sahabat pembaca peninggalan.com, Sosok KH. Fahmi Basya sebagai dosen dan peneliti, tentunya tidak asal-asalan dan ngawur dalam melontarkan wacana ini, dan tentunya setelah melakukan penelitian dan penemuan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Riset-riset yang dilakukan KH. Fahmi Basya bersama dengan Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan, mengatakan bahwa sebenarnya Candi Borobudur adalah bangunan yang dibangun oleh tentara nabi Sulaiman termasuk di dalamnya dari kalangan bangsa jin(wah, serem ya?.. hehehe). Diyakini, Sulaiman adalah Nabi sekaligus Raja yang memiliki kemampuan menaklukkan besi dan juga menaklukkan gunung hingga kemudian dikenal sebagai Raja Gunung. Jika di Nusantara ini, sosok yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “S-y-a-i-l-e-n-d-r-a”. Dari penuturan DR. Daoud Yoesoef, nama Syailendra berasal dari kata Syaila dan Indra. dimana kata Syaila = Raja dan kata Indra = Gunung.
Masih menurut KH. Fahmi Basya, hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa di Candi Borobudur sendiri sebenarnya sangat banyak ditemukan simbol-simbol tentang Islam. Berdasar dari hasil ekspedisi dan penelitian yang dilakukan oleh beliau, diketemukan juga fakta baru mengenai indikator-indikator tentang adanya kisah Nabi Sulaiman dan ratu Saba di Candi Borobodur dan Ratu Boko. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa nama-nama daerah tertentu di Jawa Tengah seperti nama Sleman diduga berasal dari kata Sulaiman dan Wonosobo berasal dari Hutan Ratu Shaba.
Baca Juga: Mengungkap Sejarah Taman Gantung Babylonia dan Peradabannya
Belum ada Komentar untuk "Candi Borobudur, Peninggalan Nabi Sulaiman yang Masih Misterius"
Posting Komentar